Minggu, 24 Januari 2016

PENTINGNYA SEORANG TEMAN

Saat ini saya mendapat fasilitas motor dari perusahaan  yang dilengkapi kunci pengaman khusus (alarm anti pencurian) untuk keamanan. Ada remote khusus yang harus saya bawa untuk mengaktifkan dan mengaktifkan kunci pengaman itu. Setelah beberapa lama pemakaian, akhir-akhir ini saya ada masalah. Jarak jangkauan dari remote itu mulai berkurang. Yang semula remote bisa digunakan untuk jarak beberapa meter dari motor, kini saya harus mendekat setengah meter. Saya menduga baterai remote mulai melemah. Menurut saya itu persoalan yang mudah untuk saya atasi. Saya pernah bekerja di perusahaan sebagai seorang teknisi. 

Masalah terbesar mengenai hal ini adalah bagaimana saya bisa membuka remote tersebut? Saya juga tidak tahu toko dimana saya harus  membeli baterai yang baru. Saya juga tidak punya obeng kecil untuk membukanya. Saya adalah seorang pendatang baru di Jakarta. Dan saya tidak ingin membeli obeng. Menurut saya tidak sepadan kalau saya harus membeli obeng.

Ketika Pak Eka Satriya, teman saya datang. Saya mengatakan tentang permasalahan remote saya. Lalu beliau mengatakan tentang obeng kecil yang dia punya. Ketika saya sedang mempunyai aktivitas lain, ternyata teman saya sudah berhasil membuka remote itu dengan obengnya. Tetapi beliau tidak menemukan letak baterai yang ada di remote. Dia takut jika memaksa, nanti malah merusakkan remote itu.

Saya penasaran tentang apa yang dikatakan teman saya. Lalu saya membuka lagi remote itu dengan obeng teman saya. Saya berhasil membukanya dan menemukan dimana letak baterai tersebut. Remote itu menggunakan dua baterai 3 Volt; tipe baterai CR2016.

Teman saya heran dengan apa yang saya lakukan. Menurutnya, ia kurang teliti.

Lalu saya bilang, “Pak, inilah gunanya teman. Peristiwa ini adalah sesuatu yang biasa. Beberapa waktu lalu kakak saya meminta Setting handphone baru untuk orang tua saya. Saya tidak tahu mengapa, saya merasa kesulitan saat itu. Padahal menurut saya itu sesuatu yang mudah. Saya memerlukan waktu seharian agar handphone bisa digunakan semestinya. Tetapi masih ada juga beberapa hal yang saya tidak bisa. Saya tidak bisa merubah jam dan tanggal dari handphone itu. Saya menyerah, dan menganggap handphone itu tidak bagus, karena menyulitkan saya selaku penggunanya. Selang satu hari saya meminta teman saya Ferry untuk mengubah jam dan tanggal handphone itu. 

Belum ada beberapa menit, teman saya Ferry memberikan handphone itu kepada saya. Setting-Pengaturan jam dan tanggal handphone sudah sesuai untuk waktu sekarang. Saya heran, lalu beranya kepada teman saya, “Bagaimana kamu melakukannya?” Ferry menjawab, “Di menu Setting---Pengaturan, Mas.” Saya berkata, “Saya tahu itu. Tetapi  saya telah berusaha seharian dan tidak menemukan menu itu di dalam handphone.” 

Menu handphone itu ternyata ada sebagian yang masih tersembunyi. Tidak seperti handphone yang saya punya, menu utama terlihat semuanya di layar, tidak ada satupun menu yang tersembunyi. Saya mengira handphone itu hanya mempunyai empat Menu utama saja. Saya juga sudah menelusuri menu yang ada berulang-kali, tetapi saya tidak menemukan Setting---Pengaturan. Saya yakin, untuk mengatur jam dan tanggal untuk setiap handphone ada di menu itu. 

Peristiwa itu memberikan saya pelajaran, dalam kehidupan kadang kita mengalami kejadian seperti itu. Bahwa ada kelemahan dan kekurangan dalam diri kita. Tidak semua hal kita bisa lakukan. Tidak semua hal kita mampu. Tidak setiap saat kita kuat dan percaya diri. Tidak semua hal kita bisa punya.
Mungkin kita merasa kaya, tetapi kita tidak mungkin bisa hidup sendirian. Kita tetap memerlukan orang lain dalam kehidupan kita. 

Ada sebagian masalah kita yang hanya bisa diselesaikan orang lain di sekitar kita. Ada sebagian rezeki yang kita punya itu menjadi milik orang lain. Untuk itulah pentingnya kerjasama antara teman, keluarga, tetangga, guru, dan orang-orang lainnya. Dari orang-orang di sekitar kita, yang bisa membuat kita tumbuh dan berkembang (atas izin Allah tentunya). 

Mereka seperti tanah ladang bagi kita untuk bercocok tanam (beramal).