Dahlan Iskan
mempunyai proyek mobil listrik, karena mobil listrik dianggap jawaban masa
depan atas kondisi saat ini; krisis energi dan bahan bakar. Mobil listrik
dianggap lebih hemat energi dan juga ramah lingkungan. Saat proyek
berjalan, ada perdebatan di kalangan para ahli yang terlibat. Ada ahli yang
berpendapat bahwa penambahan gear box (roda gigi) pada mobil listrik
sangat penting dan sangat diperlukan. Sementara ada ahli lain yang berpendapat
sebaliknya, bahwa penambahan gear box pada mobil adalah sia-sia dan tidak
diperlukan.
Akhirnya ada
perdebatan panjang di antara mereka, dan tidak ada solusinya. Lalu masalah ini
diajukan kepada atasan proyek ini yaitu Dahlan Iskan. Dahlan Iskan berkata,
“Kalian buat dua-duanya! Satu mobil dengan gearbox dan satu
lagi tidak pakai gearbox. Nanti kita lihat hasilnya.” Akhirnya para ahli
membuat dua mobil listrik prototype yang berbeda sesuai saran sang Dahlan. Lalu
kedua mobil itu diuji coba di jalan. Dalam beberapa waktu ujicoba, kedua mobil
prototype sama bagusnya, tidak ada masalah yang berarti.
Suatu hari salah
satu mobil prototype mengalami kecelakaan di jalan raya. Dan dari penyelidikan para
ahli diketahui bahwa penggunaan gearbox pada mobil listrik sangat diperlukan.
Dari masalah itu kita dapat memetik pelajaran, bahwa untuk mencari suatu
kebenaran, itu memerlukan alokasi waktu, tenaga, pikiran dan biaya yang banyak.
Kita tidak akan mengetahuinya akan kebenaran atas suatu masalah hingga kita
melakukannya atau mencobanya.